Selasa, Juni 10, 2008

"Nyonteq" Mau Nilai atau Ilmu?

:-)

Hm...pada suatu hari saya dapat giliran ngawas mahasiswa yang lagi ujian. Saya jadi ingat sekitar tiga tahun lalu, persisnya di tempat ini. Ketika saya juga lagi ujian, kanan kiri, depan belakang, ada aja beberapa mahasiswa yang grasak-grusuk ntah ngliatin punya temennya atau ngumpetin cuilan kertas dan membukanya sembunyi-sembunyi, mencuri kesempatan disaat pengawasnya lengah, ya ampooon...

Apa sih yang mereka kejar? Nilai?
Nilai bukanlah segalanya, kemampuan yang utama, meskipun nilai dapat menjadi cermin dari sebuah kemampuan (itu moto TA saya waktu D3 dulu :-))

Dengan berbagai alasan, menyontek nampaknya sudah menjadi tradisi yang selalu dilakukan pada saat ujian. Mulai dari alasan "kalau saya nilainya kecil, nanti ndak lulus, nanti nyusahin orang tua karena harus bayar lagi", atau bagi yang ketangkap basah kalo ditanya mungkin jawabnya "karena semalam saya nggak belajar, pak". Nah ini, rasa malas atau jenuh terkadang menghantui para pelajar atau mahasiswa. Karena tingkat kecerdasan otak manusia memang beda-beda. Ada yang belajarnya super kebut dan ada yang super ngantuk. Namun semua itu juga dapat dipengaruhi oleh faktor lingkungan. Kenapa? "karena lagi asyik pacaran, pak, jadi belajarnya lupa". "Hoala nak, harusnya cari pacar yang bisa jadi motivator begitu...biar tambah rajin belajar." Hehehe,...

"Kalo begitu, sering-seringlah berdekatan dengan orang pinter, dengan orang yang rajin belajar, atau bentuk kelompok-kelompok belajar. Atau ikut forum online".

Sebagai seorang pengajar, kadang kita menemukan mahasiswa yang hanya sekali dijelaskan langsung konek, ada juga yang lama loadingnya. Sekali lagi otak manusia memang tidak sama. Itu biasa, tergantung bagaimana kesabaran kita dalam membimbing mereka. Yang jelas, pekerjaan mengajar itu akan terasa sangat menyenangkan bagi mereka yang dapat menghayatinya. Bahwa ini bukan sekedar mencari income semata, namun lebih kepada sebuah tanggung jawab untuk menyampaikan ilmu bagi orang lain lain dan bagaimana cara kita menyampaikannya sehingga orang lain itu mengerti dan memahami.
Selanjutnya, tingkat kepahaman mereka juga dipengaruhi oleh usaha mereka sendiri untuk mau belajar atau tidak.

Yah gitu deh, sore ini isi hatiku udah tertuang di dalam cerita ini.
Ngomong-ngomong nih, sejak pulang dari Jogja saya udah lama nggak ikut seminar. Jadi ingin ndengerin motivasi lagi deh. Apalagi besok tanggal 16 Juni 2008 ada seminar bagus banget yang akan dihadiri oleh pembicara yang sangat luar biasa "CM Putu Putrayasa".
Hadir yuk...
Okke, sampai jumpa dalam "Quantum Ikhlas "------"The Power Of Dream"

Salam "AKMI"