Minggu, November 09, 2008

Sang Pencari

Kukejar sinarmu berpindah ke langit sebelah,
Kutangkap bayangmu berlari ke balik awan,
Kubidik dengan kamera mata hati,
Yang tercetak hanyalah mimpi seperti kemarin.
Coba...
Kembali kucoba kembali.
Mencari satu yang kutau tiada dan harus hadir didiriku.
Pukulan yang keseribukah,
Batu itu kan terbelah
Dan menjadi bilah-bilah
-Pedang berdiri diatas batu karang
Menebas gunung-gunung penghadang.
Keluarlah...
Sang pengembara dari hutan kegagalan.
Tuk temukan siapa dirinya?
Jati dirinya.

3 komentar:

Agus Setiawan mengatakan...

Hahaha
Sang Programing alias delphier ternyata seorang yang puitis juga!?
Kayaknya sang pangeran lagi nyamar jadi kodok tuh!
Ciumi aja tiap kodok yang ada dijamin bakal ketemu siapa gerangan dirinya!!!
HEHEHEHE............

estiningrum mengatakan...

ora sopan....
mana kodoknya? mau tak goreng apa?
hehehe....

ini puisi saya bukan tentang pangeran kodok, tapi puisi itu ditulis disaat saya sedang bingung sebenarnya saya itu lebih baik berada dimana? konsen di bagian apa? karena begitu banyak cita-cita, keinginan, tapi macem-macem tapi bingung gimana cara meraihnya, hehehe.
dan adalah satu keinginan untuk menemukan cara terbaik untuk berhasil merubah kepribadian menjadi lebih baik tentunya, itulah jati diri yg lagi dicari. xixixixixi.......

Agus Setiawan mengatakan...

Oooooo begono!!!!
Pencarian jati diri emang sulit banget. Tiap detik diri ini pasti mengalami perubahan kadang sesuai dengan apa yang kita mau terkadang bertolak belakang. Menurut ane jalani aja yang ada sekarang sambil merancang/membangun jalan yang bagus untuk melangkah ke jalan berikutnya (cita2 N keinginan lainnya). Kalau semua harus diraih hari ini juga kayaknya perlu dibelah2 badannya biar bisa menangani semuanya! Hehehe......
Dulu waktu aku selesai SMU dan harus Break dulu beberapa tahun.
Aku mendapat sebuah petuah dari Ibu Kost ku "Mendur satu langkah untuk maju Dua langkah". Sabar dan sabar. Hehehehe....